Apa dan bagaimana Prinsip-Prinsip Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ? Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
Dalam konteks tersebut,
profil pelajar Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di
dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan
dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi profil pelajar
Pancasila memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri,
ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan
dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di abad ke-21 yang
sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0.
Perlunya projek penguatan
profil pelajar Pancasila Gambaran projek penguatan profil pelajar Pancasila Prinsip-prinsip
kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila Manfaat projek penguatan profil
pelajar Pancasila Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Selain itu, Pelajar
Indonesia juga diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang
demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di abad ke-21. Oleh karenanya,
Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang
berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Profil pelajar Pancasila
memiliki beragam kompetensi yang dirumuskan menjadi enam dimensi kunci.
Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan profil
pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya seluruh dimensi tersebut
secara bersamaan. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut
menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan
kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Adapun prinsip-prinsip penerapan P5 (projek penguatan profil pelajar Pancasila)
adalah holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif.
A. Holistik
Holistik
bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah.
Dalam konteks perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka
berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan
melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara
mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek profil yang dijalankan bukan
merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun
lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan
secara terpadu. Di samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita untuk
dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek profil,
seperti peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realitas
kehidupan sehari-hari.
B. Kontekstual
Prinsip
kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman
nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta
didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari
sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai penyelenggara
kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik
untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan.
Tema-tema projek profil yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh dan
menjawab persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan
mendasarkan projek profil pada pengalaman dan pemecahan masalah nyata yang
dihadapi dalam keseharian sebagai bagian dari solusi, diharapkan peserta didik
dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif meningkatkan
pemahaman dan kemampuannya.
C. Berpusat Pada Peserta
Didik
Prinsip
berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta
didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya
secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topic projek
profil sesuai minatnya. Pendidik diharapkan dapat mengurangi peran sebagai aktor
utama kegiatan belajar mengajar yang menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak
instruksi. Sebaliknya, pendidik sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang
memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai
hal atas dorongannya sendiri sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
Harapannya, setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan peserta didik
dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
D. Eksploratif
Prinsip
eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi
proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler
yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya
projek profil ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi
pelajaran, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. Namun
demikian, diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaannya, pendidik tetap dapat merancang
kegiatan projek profil secara sistematis dan terstruktur agar dapat memudahkan
pelaksanaannya. Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong peran
projek profil untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah peserta didik
dapatkan dalam program intrakurikuler.
Demikian uraian tentang Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Semoga materi ini dapat membantu
sekolah dalam mengembangkan dan menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
di sekolah masing-masing.
Tidak ada komentar
Posting Komentar