Makalah Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar
Makalah: Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar
A. Latar Belakang Makalah: Perpustakaan
Sebagai Pusat Sumber Belajar
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar agar lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar. Salah satunya yang terkait dengan sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Oleh
karenanya, belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang
tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di
dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar.
Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna
kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung, sebagian atau secara keseluruhan.
Sumber
belajar diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan
orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta
didik untuk melakukan proses perubahan perilaku. Salah satu sumber belajar yang
sering digunakan dalam proses belajar mengajar adalah perpustakaan dan buku.
Maka dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pemanfaatan
perpustakaan sumber belajar.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian perpustakaan?
2. Manfaat
dan fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar?
3. Bagaimana
penggunaan perpustakaan sebagai sumber belajar?
4. Bahan
informasi apa saja yang dapat diperoleh dalam perpustakaan?
C.
Pembahasan Makalah: Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar
1. Pengertian
Perpustakaan
Sebelum penulis
mengemukakan pengertian perpustakaan sekolah terlibih dahulu penulis
mengemukakan pengertian perpustakaan secara umum. Tinjauan ini dapat kita kihat
dari dua segi, yaitu: . Pengertian menurut Perpustakaan bahasa, dan Pengertian
Perpustakaa menurut istilah
Pengertian Perpustakaa
menurut bahasa
a. Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan” dibentuk
dari kata dasar pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan buku-buku (bahan
bacaan, dsb).”
b. Dalam bahasa Inggris disebut “library yang berarti
perpustakaan”.
c. Dalam bahasa Arab disebut ا لمكتبة yang berarti “tempat menyimpan
buku-buku”.
Pengertian menurut
istilah
Menurut
IFIA (International Federation of Library Associations and
Institutions) “Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak
dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk
kepentingan pemakai.”
Menurut
Sutarno NS, M. Si “Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari
gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang
disusun dan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.”
Adjat
Sakri dkk “Perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan menyediakan
sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut.”
C.
Larasati Milburga, dkk “Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara
tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber
informasi.”[7]
Dari beberapa
pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan pengertian perpustakaan
sesecara umum adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan,
menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya
yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk
memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh pemakainya sebagai
informasi.
2. Fungsi
dan manfaat Perpustakaan
Perpustakaan sekolah
merupakan bagian penting dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat
sekolah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk mendukung penyelenggaraan
perpustakaan sekolah. Menurut Yusuf (2005:4) Perpustakaan sekolah memilki empat
fungsi umum, yaitu:
1.
Fungsi
edukatif adalah secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan prasarana
perpustakaan sekolah, terutama koleksi dapat membantu murid dalam proses
belajar.
2.
Fungsi
informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan penyediaan koleksi
yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan
guru dan murid.
3.
Fungsi
kreasi bukan merupakan fungsi utama, namun sangat penting kedudukannya dalam
upaya peningkatan intelektual dan inspirasi.
4.
Fungsi
riset membuat koleksi yang ada di perpustakaan sekolah menjadi bahan untuk
melakukan riset atau penelitian sederhana. Sementara menurut Cella (2012)
manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah merangsang minat baca baik
pada guru dan siswa, merupakan sumber literatur yang paling dekat, perpustakaan
sebagi pusat sumber informasi dan sumber pembelajaran menulis.
Berdasarkan fungsi
dan manfaat dari perpustakaan sekolah, maka perpustakaan sekolah dapat disebut
sebagai pusat sumber belajar seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimana pada pasal 35 undang-undang
tersebut dikemukakan bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah,
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus
menyediakan sumber-sumber belajar.
Selain itu,
pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan
keterampilan sebagai berikut (Achsin, 1986):
1.
Keterampilan
mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan mengenal sumber informasi
dan pengetahuan, menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem
klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks, menggunakan
bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedi, kamus, buku tahunan,
dll.
2.
Keterampilan
mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti memilih informasi
yang relevan dengan kebutuhan dan masalah, dan mendokumentasikan informasi dan
sumbernya.
3.
Keterampilan
menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti memahami
bahan yang dibaca, membedakan antara fakta dan opini, dan menginterpretasi
informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
4.
Keterampilan
menggunakan informasi, seperti memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil
keputusan dan memecahkan masalah, menggunakan informasi dalam diskusi, dan
menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.
3.
Penggunaan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Perpustakaan
merupakan bagian intregal yang mendukung proses belajar-mengajar. Keberadaan
perpustakaan sebagai sumber belajar dalam proses pendidikan diharapkan dapat
digunakan sebagai berikut:
1.
Perpustakaan
sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca.
2.
Perpustakaan
sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.
3.
Perpustakaan
sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid
mampu belajar mandiri.
4.
Perpustakaan
sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
5.
Perpustakaan
sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
6.
Perpustakaan
sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.
7.
Perpustakaan
sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesiakan tugas-tugas sekolah.
8.
Perpustakaan
sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.
9.
Perpustakaan
sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru dan anggota staf dalam mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Bahan
Informasi di Perpustakaan
Bahan informasi yang
diterima perpustakaan sekolah terdiri dari bahan buku dan non buku.
1) Bahan Buku
Bahan pada umumnya
terbuat dari bahan kertas sebagai media rekam informasi. Bahan buku terdiri
dari buku teks, buku ajar, buku referensi, buku paket, majalah, koran, dan
lainnya.
a. Buku
Teks
Buku teks adalah
lembaran tercetak berisi ilmu pengetahuan atau bidang tertentu, dan biasanya
digunakan sebagai bahan pelajaran, penataran, kuliah dan dapat dipelajari
secara mandiri.
b. Buku
Fiksi
Buku fiksi adalah
karya tulis berupa rekaan atau karya imajinatif yang berdasarkan khayalan
belaka. Contohnya yaitu novel, drama, puisi, pantun dan syair.
c. Buku
Rujukan
Buku disusun untuk
memberikan informasi tentang kata, subjek/pokok masalah, nama orang, nama
tempat, peristiwa, pustaka, angka, waktu, ukuran, dan lainnya. Adapun
jenis-jenis koleksi ini meliputi kamus, ensiklopedia, handbook, manual, buku
pegangan, direktori, bibliografi, sumber ilmu bumi dan lainya.
d. Terbitan
berkala
Yakni publikasi yang
direncanakan terbit secara terus-menerus tanpa dibatasi waktu, berisi informasi
baru yang menarik, dan ditulis oleh beberapa orang. Terbitan ini terdiri dari
surat kabar, majalah, jurnal, buletin, dan lainya.
2) Bahan Non
Buku
Akhir-akhir ini bahan
informasi yang dikelola perpustakaan bisa bahan non buku bahkan berupa
elektronik. Bahan-bahan itu antara lain mikrofis, film mikro, kaset, piringan
hitam, dan CD-room.
a. Mikrofis
Mikrofis adalah film
yang berukuran kecil, tembus cahaya, dan berisi informasi dalam bentuk tulisan,
gambar, maupun grafis yang diatur pada selembar film secara berbanjar
horisontal maupun vertikal.
b. Film
mikro
Film mikro berbentuk
film yang sangat kecil, digunakan untuk menyimpan, memunculkan kembali, atau
mempublikasikan duplikat dikumen, cetakan, gambar, atau foto.
c. Kaset
Dalam dunia
perfilman, kaset diartikan sebagai kotak untuk melindungi bahan perekam gambar
yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penggulung bahan tersebut. Sedangkan
dalam pengertian sehari-hari, kaset diartikan sebagai kotak penyimpan pita
suara atau gambar.
d. Piringan
Hitam
Piringan hitam ini
dibuat dari bahan ebonit berwarna hitam dan berbentuk bulat pipih. Pada kedua
permukaannya terdapat lekukan halus berbentuk spiral yang menyebabkan jarum
piringan hitam yang melaluinya bergetar dan menimbulkan suara.
e. CD-Room
Alat ini merupakan
wadah penyimpanan informasi berbentuk lempengan kecil berdiameter kurang dari 5
inci yang mampu menyimpan data 500 MB sampai 1 GB.
f. E-books
dan E-journal
E-books pada dasarnya
merupakan distribusi muatan isi buku dalam bentuk digital. Dalam hal ini,
internet bertindak sebagai jantung pada sistem layanan e-books dengan berbagai
kemudahan dan kecepatan aksesnya. E-books memiliki kelebihan antara lain kemudahan
baca, kemudahan penelusuran, pengehematan kertas, dan kemudahan pengalihan
teks.
Sumber buku
elektronik yang legal di Indonesia, antara lain dirilis oleh Departemen
Pendidikan Nasional dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE
adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks
mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut.
D.
Simpulan Makalah: Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar
1.
Dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa peran Perpustakaan sangat penting, terutama untuk
membantu masyarakat yang ekonominya lemah.
2.
Perpustakaan
sebagai penunjang untuk terselenggaranya pendidikan disuatu Perguruan Tinggi.
3.
Perpustakaan
dapat membangkitkan minat baca dan kreaktifitas mahasiswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen
Pendidikan dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta:Balai
Pustaka, 1988)
Nadjib
Zuhdi. Kamus Lengkap Praktis 20 Juta Inggris Indonesia. (Surabaya: Fajar
Mulya,1993)
Zaid
Husein Al Hamid. Kamus Al-Muyassar Arab-Indonesia. (Pekalongan: 1982)
Sulistyo
Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdikbud, 2003)
Sutarno
NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003)
Soetminah. Perpustakaan,
Kepustakawanan dan Pustakawan. (Yogyakarta:Kanisius,1992)
Larasati
Milburga, et al. membina Perpustakaan sekolah. (Yogyakarta: Kanisius,1991)
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003)
Ibrahim
Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
LASA
Hs, Manajemen perpustakaan
Wiji
Suwarno, Perpustakaan & Buku; Wacana Penulisan & Penerbitan, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2011)
Tidak ada komentar
Posting Komentar